Breaking News

Pekerja Bangunan di Binjai Dianiaya Sekelompok Preman

 

M.I Sirait (48) membuat pelaporan di Mapolres Binjai. 

LPC-ONLINE.COM- Binjai | Seorang pekerja bangunan, M.I Sirait (48) warga Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, dianiaya sekelompok preman. 

Diduga sekelompok preman melakukan pengeroyokan, akibat tidak diberikan uang keamaman, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Binjai, Kamis (28/10/2021) pukul 16.00 Wib. 

Dari informasi dihimpun, hari itu korban tengah melakukan rutinitas pekerjaan seperti biasa dilokasi. Dia, bertindak sebagai mandor yang mengawasi sebagian tenaga kerja di lokasi pekerjaan bangunan. 

Tiba-tiba, sekelompok orang yang mengatasnamakan salah satu organisasi masyarakat (Ormas) di Kota Binjai, datang sambil meneriakkan nama korban. 

Tidak mendapatkan apa yang diinginkan, para preman secara bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap M.I Sirait.

Hal ini seperti yang diungkapkan langsung oleh korban, ketika membuat laporan pengaduan di Mapolres Binjai, Jumat (29/10/2021) dini hari sekitar pukul 01.00 Wib. 

Ia melaporkan tindakan penganiayaan yang diterimanya ke Mapolres Binjai, sesuai dengan surat Tanda Bukti Lapor Nomor : STTLP/228/X/2021/SPKT-B/Res Binjai.

Dalam laporan, korban menyebut beberapa nama, yang diduga kuat melakukan aksi penganiayaan terhadap dirinya. Mereka diketahui berinisial NS, ID, RK, dan A. 

Selain itu, masih banyak terduga pelaku lainnya, namun korban tidak mampu mengenalinya, dikarenakan pukulan yang datang dari segala arah.

Kepada awak media, korban menceritakan latar belakang persoalan yang terjadi, hingga berakhir pada pengeroyokan oleh anggota Ormas di lokasi tempat ia mencari nafkah untuk keluarga kecilnya.

"Awalnya, hari Rabu 27 Oktober 2021 kemarin mereka datang minta uang pembinaan, saya bilang, untuk uang pembinaan biasanya pakai proposal. Terus dia marah, dan bilang saya tidak mau bantu dia," ujar M.I Sirait.

Selain meminta uang pembinaan ke lokasi kerja, para preman yang sebelumnya sempat memberikan ancaman akan membuat kerusuhan di sana, juga berkata ingin memasukkan orang untuk bekerja. Namun, dikarenakan belum tersedia lowongan pekerjaan, hal itu membuat mereka semakin berang.

"Selain minta uang pembinaan, mereka juga mau masukkan orang kerja, tapi karena saya hanya pekerja di situ mana berani saya memberi keputusan, terus mereka itu makin marah," bebernya.

Keesokan harinya, para preman yang merasa tidak mendapatkan 'pelayanan khusus' dari pemilik pekerjaan di sana, langsung meneriakkan nama korban dan seketika mengeroyoknya dengan cara memukul serta menerjang hingga ia jatuh bangun ke tanah.

Atas kejadian itu, korban mengalami beberapa luka memar pada wajah dan bekas cakaran di bagian lehernya. Ia sudah membuat visum yang nantinya berguna sebagai alat bukti bagi kepolisian, untuk menjerat para preman yang dinilai telah meresahkan.(ril/lp03) 

© Copyright 2024 - LPC-ONLINE.COM