Plt Bupati Syah Afandin beserta Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Langkat, Surya Depari hadiri peletakan batu pertama pabrik BioCNG. (lpc-online/red) |
LANGKAT, LPC-ONLINE | Plt Bupati Syah Afandin beserta Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Langkat, Surya Depari, mendukung pembangunan proyek Transisi Energi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Pembangunan pabrik BioCNG ini berlangsung di PT. United Kingdom Indonesia (Ukindo), Blangkahan POM, Desa Blangkahan, Kecamatan, Kuala Kabupaten Langkat, Rabu (28/9).
Hadir pada kegiatan itu, Direktur Bioenergi Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edi Wibowo, Plt Bupati Langkat Syah Afandin, unsur Forkopimcam, Ketua Gapoktan Surya, pihak perusahaan Unilever, PT KIS Group, serta Anglo Eastern Plantations.
Pada kesempatan itu, Plt Bupati Langkat Syah Afandin, menyambut baik berdirinya pabrik yang mengelola limbah kelapa sawit untuk dijadikan BioCNG. "Saya dengar BioCNG ini bisa dimanfaatkan untuk listrik. Ini hal yang sangat positif," ucap Syah Afandin.
Syah Afandin yang akrab disapa Ondim, menuebutkan, saat ini Pemkab Langkat sedang konsen agar lingkungan hidup tetap terjaga. "Perkebunan sawit kita cukup luas. Kita tidak mau produktifitasnya dikurangi. Karena itu, teknologi ini sangat baik. Bila perlu semua daerah yang memiliki perkebunan sawit membuat hal ini," ujar Ondim.
Persoalan limbah, sebut Ondim, merupakan masalah yang sangat kompleks. "Teknologi terbarukan ini tentunya menjadi solusi limbah di samping adanya keuntungan. Bila perlu, pabrik lain dapat melakukan hal yang sama, sehingga lingkungan menjadi bersih," tuturnya.
Selain keuntungan di lingkungan, sambung Ondim, pabrik ini nantinya dapat menampung tenaga kerja, menambah PAD, dan dapat menyalurkan CSR ke masyarakat secara langsung.
"Soal izin gak usah khawatir, yang penting syaratnya dipenuhi. Untuk CSR, gak usah bangun fisik, bantu rakyat saja untuk sekolah, dan modal usaha jualan. Itu lebih bermanfaat ketimbang bikin gapura," cetusnya.
Di tempat yang sama, Ketua Gapoktan Langkat, Surya Depari, mendukung langkah Bupati Langkat dan investor untuk sama-sama mewujudkan lingkungan bersih melalui teknologi terbarukan.
"Pabrik ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di samping persoalan limbah dapat ditanggulangi, peningkatan PAD dari sektor pajak juga meningkat. Sehingga pembangunan Langkat untuk kepentingan masyarakat dapat berjalan dengan baik," ucapnya.
Diketahui, pabrik BioCNG ini memiliki kapasitas 15.500 M3 BioCNG/hari, dengan tolal 387.000 M3 BioCNG yang diperkirakan akan dihasilkan pengurangan 3,7 juta ton Co2 per tahun dan menghasilkan 3,7 juta kredit karbon per tahun.
Peletakan batu pertama untuk proyek pabrik BioCNG Plant yang dilaksanakan saat ini, merupakan pembangunan pertama dari 25 proyek serupa yang akan dibangun hingga tahun 2024 mendatang. (lp05)
Social Header