TERENDAM: Salah satu sekolah dasar di Desa Pematang Cengal, Kecamatan Tanjung Pura, terendam banjir.
lpc-online, Langkat | Sejumlah wilayah di Kecamatan Tanjungpura dan Besitang Kabupaten Langkat, terendam banjir sejak Rabu (2 /11/ 2022) dini hari.
Banjir akibat tingginya curah hujan hingga meluapnya air sungai ke pemukiman warga, hingga kini masih belum surut juga.
Kadis Kominfo Langkat H Syahmadi SSos MSP, Kamis (4/11/2022) menjelaskan, terdapat sekitar 2.491 Kepala Keluarga (KK) dari 11 desa/kelurahan di dua kecamatan yang terdampak banjir.
LUMPUH: Kondisi jalan lintas Sumut-Aceh di Langkat Tamiang sempat lumpuh akibat tingginya genangan air di badan jalan.
Untuk Kecamatan Tanjung Pura, kata dia, terdapat 838 KK dari tiga desa dan satu kelurahan yang terdampak banjir, meliputi, Desa Pantai Cermin terdampak 326 KK, Desa Paya Perupuk terdampak 214 KK, Desa Suka Maju terdampak 112 KK, Desa Pekubuan terdampak 63 KK dan Kelurahan Pekan Tanjung Pura terdampak 123 KK.
"Ketinggian air bervariasi antara 30-50 cm. Beberapa warga sudah ada yang mengungsi ke rumah keluarga dan kerabatnya," ungkap Kadis Kominfo Langkat.
Sedangkan Kecamatan Besitang, lanjut Sahmadi, terdapat 1.896 rumah warga yang terendam banjir dengan jumlah pengungsi 1.653 KK dari dua desa dan tiga kelurahan.
Adapun Desa Sekoci, terdapat 733 KK yang terdampak banjir. Namun ada 481 KK terdampak banjir saat ini air sudah berangsur surut dengan ketinggian bervariasi antara 80-100 cm. Kemudian 136 KK masih terendam dengan debit air yang tinggi.
"Sedangkan yang mengungsi di pos pengungsian yang disediakan pemerintah ada 50 KK dan 66 KK mengungsi dirumah keluarga dan kerabatnya," terangnya.
Selain pemukiman warga terdapat fasilitasi umum dan ibadah di Desa Sekoci turut terdampak banjir. Diantaranya 2 unit SD Negeri, 1 unit madrasah, 1 unit Pustu, 2 unit masjid, 3 unit mushollah, dan 4 unit gereja.
"Ada juga lahan pertanian warga terendam banjir, yaitu lahan sawah (padi) seluas 60 Ha dan tanaman palawija seluas 2 Ha," terang Syahmadi.
"Untuk Desa Sekoci terdapat 5 titik posko/ dapur umum dan 7 titik tempat pengungsian yang sudah disiapkan BPBD Langkat," tambahnya.
Sepwrti diketahui, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, ada 560 KK terdampak banjir dengan ketinggian air 100 cm.
Kemudian, Kelurahan Kampung Lama terdapat 368 KK terdampak banjir. Masih bertahan dirumah ada sekitar 357 KK dan selebihnya 11 KK mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga.
"Sedangkan warga terdampak banjir lainnya berada di Desa Bukit Mas dan Kelurahan Pekan Besitang," ungkap Syahmadi.
MELIHAT: Seorang warga melihat kendaraan dari arah Medan menuju Aceh menorobos genangan air yang cukup tinggi di Kuala Simpang.
Sedangkan Kalakhar BPBD Langkat Drs H Irwan Syahri, memaparkan, kronologis banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan debit air sungai meningkat, sehingga air masuk ke pemukiman warga.
Sementara Kecamatan Tanjungpura, banjir disebabkan air mengalir perlahan ke saluran pembuangan, sehingga air masih menggenangi pemukiman warga. Debit air sungai Batang Serangan yang saat ini masih tinggi, juga salah satu penyebab banjir.
"Saat ini masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, namun terbatas akibat banjir tersebut," terangnya.
Upaya yang dilakukan pihaknya, terang Iwan Syahti, terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan, memonitor prakiraan cuaca dan peringatan dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa, mendirikan tenda pengungsi di Desa Sekoci, Kecamatan Besitang.
"Dan pastinya, menyediakan bantuan kebutuhan dasar berupa logistik bagi warga yang mengungsi di posko pengungsian," tegas Iwan Syahri.(lp01)
Social Header