Breaking News

STMIK Kaputama Lakukan Pengabdian Masyarakat Soal Pembelajaran Blended Learning

PKM: Tim Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) STMIK Kaputama Binjai, saat melaksanakan pengabdian di SMK Harapan Stabat , beberapa waktu lalu.


lpc-online, Binjai | Sekolah Tinggi Manejemen Informatika Komputer (STMIK) Kaputama Binjai, mendapat kepercayaan dari Kememdikbudristek melakukan pengabdian masyarakat terhadap 2 sekolah yaitu SMK Harapan Stabat dan SMA Satria Binjai.

Kegiatan ini bertujuan memberikan implementasi pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan, untuk mempersiapkan kedua sekolah tersebut menghadapi pembelajaran blended learning pasca pandemi covid 19. 

Pengabdian masyarakt dilakukan oleh 4 Dosen yaitu Dr. Akim Manaor Hara Pardede, ST, M.Kom, Husnuk Khair, M.kom, Novriyenni, M.Kom dan I Gusti Prahmana, M.Kom. 




Menurut Dr Akim Manaor Hara Pardede, Rabu (16/11/2022), awal mewabahnya Virus Corona 19 di Indonesia terjadi pada akhir tahun 2019 lalu, yang menjadi salah satu faktor penyebab bagi dunia pendidikan untuk mengubah cara pembelajaran yang dahulunya harus dilakukan secara tatap muka harus bergeser dengan pelaksanaan pembelajaran secara dalam jaringan (daring). 

"Semua tingkat Pendidikan dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi melakukan pembelajanan secara daring yang memanfaatkan teknologi komunikasi yang lebih baik," ujarnya.

Ditambahkan dia, pada saat pemerintah mengharuskan pelaksanaan pembelajaran secara daring, mayoritas sekolah-sekolah melakukan pembelajaran melalui WhatsApp Group yang hanya melakukan komunikasi melalui chating dan share materi pelajaran.



"Pada semester berikutnya sudah mulai menggunakan google class, dan itupun tidak maksimal, karena para guru dan siswapun masih banyak yang tidak memahami pemakaian google class yang akhirnya menjadi masalah baru bagi pihak sekolah," jelasnya.

Masih Dr Akim, adaptasi teknologi yang telah dilakukan sekolah dengan pembelajaran melalui google class, media zoom dan Google Meet, masih juga mengalami kendala terhadap pemahaman guru dan siswa terhadap penggunaan aplikasi yang dipakai, hal ini tetap menjadi menambah masalah dan ditambah lagi dengan berbagai alasan dari guru, siswa dan orang tua yang merasa berat terhadap biaya paket internet yang walaupun ada kuota bantuan internet dari Kemendikbud sudah ada. 

Masalah ini, sambungnya, menjadi tantangan bagi pihak Perguruan Tinggi maupun pihak lainnya yang ingin mensukseskan pembelajaran yang dilaksankan daring maupun luring. 

"Adapun jenis permasalahan prioritas yang akan ditangani dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk mengadakan perangkat keras Server Sistem Manajemen Pembelajaran yang dapat digunakan dalam pemasangan perangkat aplikasi Moodle, dan mengadakan perangkat server yang dapat digunakan sebagai komputer handal dalam pembuatan vidio pembelajaran, memberikan pelatihan/pendampingan bagi Admin moodle sekolah, guru dan siswa untuk menggunakan Sistem Manajemen Pembelajaran pada aplikasi Moodle," paparnya.

"Dan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi dalam kegiatan PKM ini adalah : Admin moodle mampu memanajemen pembelajaran dengan baik, Guru mampu  melakukan memanajemen Course/kelas di Aplikasi Moodle, siswa mampu melakuan kegiatan pembelajaran pada setiap kelas yang diikutinya, membantu pihak sekolah untuk mengimplementasikan sistem manajemen pembelajaran Moodle dan terjalinnya hubungan sinergi antara perguruan tinggi dengan sekolah menengah, serta menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia," paparnya.


PKM: Tim Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) STMIK Kaputama Binjai, saat melaksanakan pengabdian di SMA Satria Binjai, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pelatihan dilakukan selama 3 hari di setiap sekolah yaitu tanggal 26 – 28 September 2022 untuk SMK Harapan Stabat dan dilanjut tanggal 29 September – 1 Oktober 2022 untuk SMA Satria. 

"Selama 3 hari pelatihan diberikan kepada admin yang akan mengelola LMS supaya setelah diimplementasikan admin sekolah dapat secara mandiri mengoperasikan LMS tanpa tergantung dengan tim dari STMIK Kaputama," kata Dr Hakim selaku Ketua Tim Pengabdian. 

Selain pelatihan kepada admin di dua sekolah itu, pelatihan juga diberikan kepada dewan guru untuk dapat mengelola manajemen kelas di LMS dan diberikan juga materi untuk pembuatan media pembelajaran. 

"Terkahir, diberikan pelatihan peda siswa untuk bisa mengakses berbagai fitur yang ada di LMS. Pelatihan ini selain dilakukan oleh tim Dosen STMIK Kaputama juga melibatkan 3 mahasiswa yang terdiri atas Iqbal Hakim, Windy Sinaga dan Indah Malasari yang berasal dari program studi Sistem Informasi. Diharapkan dari kegiatan ini SMK Harapan dan SMA Satria siap untuk melaksakan pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan secara bersamaan," pungkasnya. (rel/lp01)

© Copyright 2024 - LPC-ONLINE.COM