Breaking News

SPM Tuberculosis Binjai Capai 81,42 Persen

 

Refleksi akhir tahun bersama Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) Kota Binjai di Coffee Day, Kamis (29/12). 


BINJAI, LPC-ONLINE | Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tuberculosis (TBC) di Kota Binjai meningkat hingga 81,42 persen dari sebelumnya diangka 51 persen. Dengan capaian ini, Kota Binjai termasuk urutan ke 7 untuk capaian SPM Se-Sumatera Utara. 

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Binjai dr Indra Tarigan dalam refleksi akhir tahun bersama Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) Kota Binjai di Coffee Day, Kamis (29/12). 

Dijelaskan dr Indra, pada tahun 2023 Dinkes akan lebih maksimal dalam pengajuan Rencana Aksi Daerah (RAD) program penanggulangan Tuberculosis

"Pengobatan TB gratis dengan hanya menyertakan KTP atau dengan identitas yang jelas. Baik di Puskesmas dan rumah sakit, obatnya sama, semua ditanggung pemerintah dan berstandar internasional," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan dr Indra, penyakit Tuberculosis sempat tertutupi oleh maraknya kasus Covid-19. Padahal, TBC termasuk penyakit yang cukup berbahaya. Saat ini TBC di Indonesia menduduki kasus ketiga terbanyak setelah China dan India. 

"Karena itu kita harus lebih serius dalam menyikapinya. Kami saat ini dibantu teman-teman dari Yayasan CBR untuk menaikkan angka capaian SPM. Berkat kerja sama itu, SPM meningkat mencapai 81,42 persen atau sebanyak 4367 suspek yang telah diperiksa," paparnya.


Pemberian penghargaan atas peran dan kontribusi komunitas dalam penanggulangan TBC di Kota Binjai yang diserahkan langsung oleh Dinkes kepada M. Arifuddin Bone


Staff Program Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR), M. Arifuddin Bone menjelaskan, Yayasan CBR sudah melakukan investigasi kontak terhadap temuan 340 indeks kasus selama periode Januari sampai November 2022. 

Kemudian, sebutnya, melakukan sosialisasi TBC di 62 titik yang ada di Kota Binjai, seperti pemukiman warna, pengajian, sekolah, panti asuhan, dan beberapa lokasi lainnya sampai di bulan November 2022.

"Kami juga melakukan pelacakan kasus Lost to follow up (LTFU) sebanyak 16 orang, turut menambah temuan pasien ternotifikasi hasil dari investigasi kontak yang dilakukan. Serta beberapa kegiatan lainnya untuk meningkatkan capaian SPM TB di Kota Binjai," ungkap Arifuddin. 

Sementara Manager Kasus DPPM Kota Binjai, Ananda Ratu Tia, menguraikan ada 3 strategi yang dilakukan dalam hal penanganan TBC, yaitu perencanaan partisipatif untuk optimalisasi SPM TBC, memperkuat kolaborasi lintas sektor melalui RAD TBC, dan pencatatan serta pelaporan program TBC satu pintu untuk kontribusi SPM.

Refleksi akhir tahun ini diakhiri dengan pemberian penghargaan atas peran dan kontribusi komunitas dalam penanggulangan TBC di Kota Binjai yang diserahkan langsung oleh Dinkes kepada M. Arifuddin Bone selaku ketua Yayasan CBR. (lp05) 

© Copyright 2024 - LPC-ONLINE.COM