Breaking News

Bahaya, Murid SD Arungi Sungai Wampu Menuju Sekolah

MENYEBRANG: Puluhan anak Sekolah Dasar (SD) menyebrangi Sungai Wampu di Desa Besilam, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, untuk dapat sampai ke sekolahnya, Senin (6/2/2023).

lpc-online.com, LANGKAT | Miris melihat fenomena para siswa/siswi SDN 050677 di Desa Basilam, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, provinsi Sumatera Utara ini. 

Tak pernah terbayangkan jika di Kabupaten Langkat yang katanya maju tapi masih ada pelajar yang akan menuntut ilmu harus bertaruh nyawa dengan berjalan kaki menyebrangi aliran air Sungai Wampu yang begitu luas.

Pemandangan yang memilukan ini berhasil direkam seorang guru SDN 050677 yang merasa prihatin dengan kondisi anak didiknya yang rela pakaiannya sebahagian basah karena harus menyeberangi sungai untuk menuntut ilmu.

Dalam rekaman video yang dikirimkan seorang guru ini, terlihat puluhan anak berangkat dari rumahnya di Paya 1 Pondok Tengah Basilam, Desa Basilam Lembasa dan pulang sekolah terpaksa menyebrang sungai yang sewaktu-waktu bisa saja menghanyutkan mereka.

"Jika air sungai ini banjir, puluhan siswa/i ini terpaksa tidak bersekolah. Beruntung air sungai saat ini kondisinya sedang surut. Jadi meski sebagian pakaian seragamnya basah, tapi anak-anak ini tetap semangat untuk bersekolah," ujar seorang guru yang merekam video tersebut.

Guru yang enggan disebutkan namanya  dalam pemberitaan, saat dihubungi melalui ponselnya mengatakan, jika kondisi siswa/i yang menyeberang sungai itu sudah berlangsung berbulan-bulan. 

"Dulu ada titi (jembatan) gantung yang biasa dilalui warga dan para siswa/i untuk menuju SD 050677 Basilam Lembasa. Tapi sejak jembatan gantung itu rubuh akibat terjangan banjir, hingga saat ini titi itu tidak pernah lagi dibangun. Jadi ya kalau air lagi banjir anak-anak gak bisa bersekolah," ujarnya, Senin (06/2/2023) melalui WhatsApp.

Para guru berharap Pemkab Langkat dan DPRD Langkat serta instansi terkait lainnya membuka mata dan telinga untuk lebih peduli membangun jembatan gantung demi masa depan para generasi muda menuntut ilmu.

"Jangan sampai sudah terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan terjadi dengan siswa/i tersebut kemudian semua sibuk saling menyalahkan," ujar para netizen saat video tersebut diposting ke salah satu akun Facebook.

Menanggapi kondisi tersebut, Camat Wampu Syamsul Adha menjelaskan, wilayah yang dilintasi para pelajar merupakan sepenuhnya dibawah KSO PT. LNK dengan PTPN II.

"Dahulunya, ada jembatan milik PT. LNK yang menjadi akses terdekat ke SDN 050677 Kecamatan Wampu bagi pelajar," terangnya, Rabu (8/2/2023).

Dia pun menyampakan, bahwa sungai yang dilalui para pelajar untuk mengakses jalan terdekat menuju ke sekolah, tidak pernah banjir besar.

Keadaan yang ada, kata dia, adalah berupa bentang alur yang cukup lebar, aliran air yang debitnya hanya sekitar semata kaki dan dangkal, jika memang terjadi banjir sifatnya hanya lewat saja. 

Samsul Adha juga mengatakan, sudah ada jalan alternatif yang dibuat setelah jembatan putus, namun jalur alternatif tersebut dilihat agak jauh karena harus sedikit memutar untuk menuju SDN 050677.

Dibangunnya jalan alternatif menuju SDN 050677, lanjutnya, menimbang kondisi tersebut lebih memungkinkan daripada dibangun jembatan baru sebagai pengganti jembatan yang sudah hanyut terbawa arus banjir tersebut.

Sebelumnya, tambah Syamsul, pihak PT. LNK dari awal robohnya jembatan sudah berjanji akan memperbaiki, namun sampai sekarang mereka lebih mengutamakan membuat jalur alternatif dikarenakan menurut kajian, memungkinkan untuk dibangun jembatan yang baru," pungkasnya.(lp01)



© Copyright 2024 - LPC-ONLINE.COM