LPC-ONLINE.COM, Langkat | Ratusan warga Dusun Bukit Dinding, Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, melakukan unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Langkat dan Pengadilan Negeri Stabat di Jalan Proklamasi Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Jumat (25/8/2023).
ORASI: Togar Lubis bersama ratusan warga Besilam Bukit Lembasa berorasi di depan PN Stabat meminta Majelis Hakim menghukum berat otak pelaku pembunuhan mantan Anggota DPRD Langkat, Paino, Jumat (25/8/2023).
Dalam aksinya, warga dan keluarga almarhum mantan Anggota DPRD Langkat, Paino, dengan membawa spanduk dan poster, meminta agar pihak Kejaksaan Negeri Langkat bersikap adil dan menuntut otak pelaku pembunuhan dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati.
Kordinator aksi dari warga Desa Besilam Bukit Lembasa, Togar Lubis, dalam orasinya meminta hukuman maksimal terhadap terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa, karena terdapat hal-hal yang memberatkan bagi terdakwa sendiri.
"Kami minta hukuman maksimal terhadap terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa," ujar Togar Lubis.
DIKAWAL: Aksi demonstrasi dilakukan ratusan warga dan keuarga almarhum Paino, mendapat pengawalan ketat personel Polres Langkat di depan PN Stabat, Jumat (25/8/2023).
Dikatakan Togar, bahwa terdakwa Luhur Sentosa Ginting tidak mengakui dan tidak menyesali perbuatannya pada persidangan di PN Stabat, kemudian juga pernah dihukum atas dua tindak pidana penganiayaan dan penembakan di Desa Bukit Besilam Lembasa, padq 22 Mei 2021.
Kemudian, lanjut Togar, terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting, juga sudah sangat meresahkan dan mengancam keselamatan warga Desa Bukit Besilam Lembasa dengan perbuatannya selama ini.
Bahwa berdasarkan hal diatas, sebut Togar, sebagai saudara korban dari almarhum Paino dan atas nama seluruh warga Desa Besilam Bukit Lembasa, menuntut kepada JPU dalam perkara tersebut agar melakukan penuntutan terhadap terdakwa Luhur Sentosa Ginting dengan hukuman maksimal sesuai dengan dakwaan primer penuntut umum yaitu pasal 340 KUHPidana dengan hukuman mati.
Selanjutnya kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut, agar memberikan putusan terhadap terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting dengan hukuman maksimal atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum yaitu dengan vonis hukuman mati.
"Kami minta kepada JPU agar menuntut dengan hukum maksimal dan kepada PN Stabat untuk memvonis terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting dengan vonis hukuman mati pula," ujar Togar.
Menurut Togar Lubis, yang juga merupakan Kuasa Hukum keluarga korban, menyatakan, pihak keluarga telah melakukan pertemuan dengan para terdakwa dan melakukan perdamaian terhadap 4 orang tersangka.
UNJUK RASA: Aksi unjuk rasa di depan Kejari Langkat meminta Jaksa Penuntit Umum (JPU) tidak main mata terkait tuntutan terhadap pelaku pembunuhan mantan Anggota DPRD Langkat Paino, Jumat (25/8/2023).
"Namun untuk satu terdakwa yang juga otak pelaku yakni Luhur Sentosa Ginting kami tidak memaafkan dan meminta pihak kejaksaan untuk menuntut terdakwa dengan seberat beratnya," ujar Togar lubis.
Aksi unjukrasa ini diterima oleh Kasi intel Kejari Langkat, dan mendapat pengawalan ketat dari personel Polres Langkat, dimana pada hari ini direncanakan sidang kasus pembunuhan mantan anggota DPRD Langkat tersebut dengan agenda pembacaan tuntutan terhadap 5 orang terdakwa.
Sementara itu, sidang perkara pembunuhan dengan agenda tuntutan para tersangka pelaku pembunuhan almarhum Paino, ditunda hingga Senin (28/8/2023) mendatang.(fan)
Social Header