LPC-ONLINE.COM, Binjai | Sekolah Tinggi Menejemen Informatika Komputer (STMIK) Kaputama Binjai, mendapat kepercayaan dari Kemendikbudristek melakukan Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) terkait Implementasi Pembelajaran Elektronik dan Video Pembelajaran di SMKS Yaspend PABA Kota Binjai, Rabu (13/9/2023).
Komunikasi dgn kepala sekolah untuk penentuan jadwal kegiatan |
Pembelajaran Elektronik dan Video Pembelajaran ini dilakukan untuk mendukung pembelajaran secara online yang dapat dilakukan oleh guru maupun siswa dari manapun dan kapanpun.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 5 (lima) Dosen STMIK Kaputama Binjai yaitu, Husnul Khair S.Kom, M.Kom, Muammar Khadapi S.Tr.Kom, M.Kom, Selfira SE, M.Si, I Gusti Prahmana M.Kom dan didukung Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dr. Akim Manaor Hara Pardede, ST, M.Kom.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK Kaputama Binjai Dr. Akim Manaor Hara Pardede, ST, M.Kom, menjelaskan, dunia pendidikan telah mengubah cara pembelajaran yang dahulunya harus dilakukan secara tatap muka harus bergeser dengan pelaksanaan pembelajaran secara dalam jaringan (daring) semenjak adanya wabah covi 19.
Penyampaian materi kepada siswa oleh Husnul Khair, M.Kom |
Menurut dia, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring oleh sekolah mayoritas melakukan pembelajaran melalui WhatsApp Grup pada awal 2020 lalu, yang hanya melakukan komunikasi melalui chating dan share materi pelajaran dan pada semester berikutnya sudah mulai menggunakan google class, itupun tidak maksimal, karena para guru dan siswa masih banyak yang tidak memahami pemakaian google class yang akhirnya menjadi masalah baru bagi pihak sekolah.
"Adaptasi teknologi yang telah dilakukan sekolah dengan pembelajaran melalui google class, media Zoom dan Google Meet tetapi masih juga mengalami kendala terhadap pemahaman guru dan siswa terhadap penggunaan aplikasi yang dipakai," jelasnya.
Penyampaian materi kepada Guru oleh I Gusti Prahmana, M.Kom |
Ditambahkan Akim, adapun jenis permasalahan prioritas yang akan ditangani dalam Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) ini adalah pemasangan perangkat aplikasi Moodle, pembuatan video pembelajaran, memberikan pelatihan/pendampingan bagi admin moodle sekolah, guru dan siswa untuk menggunakan Sistem Manajemen Pembelajaran pada aplikasi Moodle.
Foto bersama Guru |
Tujuan kegiatan PMP ini, sambung dia, berkaitan dengan pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang erat kaitannya dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan menerapkan kompetensi Dosen STMIK Kaputama di luar Perguruan Tinggi.
Masih Akim, untuk memenuhi IKU tersebut, terdapat tiga tujuan IKU, meliputi IKU 3 yaitu,
dosen berkegiatan di luar kampus (kegiatan tridarma) melibatkan 3 orang mahasiswa yang ikut mendampingi dosen melakukan pelatihan terhadap para guru dan siswa.
Sementara IKU 2 yaitu, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, serta IKU 5, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional melalui seminar nasional hasil kegiatan PMP.
Lebih jauh dikatakan Akim, solusi penyelesaian masalah pada mitra dapat diselesaiakan dengan melaksanakan PMP membangun perangkat sistem manajemen pembelajaran dan pelatihannya menggunakan aplikasi Learning Manajemen System (LMS) / Sistem Manajemen Pembelajaran (SMP) Moodle open source yang paling dapat disesuaikan dan tepercaya di dunia.
Penyampaian materi kepada siswa oleh Selfira, SE., M.Si |
Moodle LMS sendiri, tambahnya, adalah sistem manajemen pembelajaran open source dengan fitur keamanan dan privasi bawaan yang digunakan oleh ratusan juta pelajar di seluruh dunia.
"Program ini dirancang bekerja sama dengan komunitas global Moodle, Moodle LMS memungkinkan pendidik di sektor apapun untuk menciptakan ruang online yang fleksibel, aman, mudah diakses, dan sangat menarik bagi para pelajar, serta dimungkinkan digunakan pada jaringan internet kurang baik atau bahkan disaat guru/siswa tidak memiliki jaringan internet," terangnya.
Penyampaian materi kepada siswa oleh Muammar Khadapi, STr.Kom., MKom |
Pelatihan ini, sebutnya, dilakukan pada September 2023 ini dengan menyampaikan materi kepada admin (siswa) yang akan mengelola LMS supaya setelah diimplementasikan admin sekolah dapat secara mandiri mengoperasikan LMS tanpa tergantung dengan tim dari STMIK Kaputama.
"Pelatihan kedua diberikan kepada para guru sekolah untuk dapat mengelola manajemen kelas di LMS dan diberikan juga materi untuk pembuatan media pembelajaran berupa video pembelajaran untuk guru, agar dapat dipelajari oleh siswa secara online, dan yang terakhir diberikan pelatihan pada siswa untuk bisa mengakses berbagai fitur yang ada di LMS," paparnya.
"Harapan dari kegiatan ini untuk kedepannya, pihak sekolah SMKS PABA siap melaksakan pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan secara bersamaan," tutupnya. (fan)
Social Header